Pastikan Kenyamanan Masyarakat dalam Beribadah, Polres Barru Terjunkan 253 Personil

    Pastikan Kenyamanan Masyarakat dalam Beribadah, Polres Barru Terjunkan 253 Personil

    BARRU - Kepolisian Resor (Polres) Barru melaksanakan operasi pengamanan salat tarwih di masjid-masjid di kabupaten Barru selama bulan Ramadhan. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat yang beribadah di masjid.

    Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Barru AKBP Dodik Susianto, S.I.K, mengatakan, pengamanan ini melibatkan 253 personel kepolisian baik itu di tingkat Polres maupun di Polsek jajaran. Petugas ditempatkan untuk melakukan pengamanan utamanya di masjid masjid yang berada di pinggir jalan poros.

    “Keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam beribadah adalah prioritas pengamanan di bulan Ramadhan. Terutama masjid yang berada di pinggir jalan poros, kami akan melakukan pengamanan jalur untuk menghindari kecelakaan lalu lintas”, kata AKBP. Dodik, Sabtu (16/3/2024).

    Menurut Dodik, selain pengamanan jalur, petugas juga melakukan pengamanan terhadap kendaraan jemaah yang diparkir di sekitar masjid untuk mencegah terjadinya aksi kriminal yang menyasar kendaraan yang ditinggal beribadah.

    Selain aktivitas salat tarwih, Polres Barru juga melakukan pengamanan di pusat pusat perbelanjaan sementara yang banya bermunculan selama ramadan.

    “Kami juga memberikan pengamanan di pusat perbelanjaan, utamanya pasar takjil di sore hari yang banyak muncul secara temporer selama Ramadhan", ujar Kapolres.

    barru sulsel
    Muh. Ahkam Jayadi

    Muh. Ahkam Jayadi

    Artikel Sebelumnya

    Audience USAID-IUWASH And Penandatanganan...

    Artikel Berikutnya

    Rapat Paripurna Penutupan Masa Sidang I...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Suardi Saleh, Dokter Ulfah dan Andi Rusman Rustam Mencoblos di TPS 12 Sumpang Binangae
    Kapolres Barru Pantau Sejumlah TPS Pastikan Pemungutan Suara Berjalan Lancar
    Hidayat Kampai: Nepo Baby, Privilege yang Jadi Tumpuan Kebijakan Publik?

    Tags