Pj Gubernur Sulsel bersama Bupati Barru Panen Nanas Madu di Desa Jangan-Jangan

    Pj Gubernur Sulsel bersama Bupati Barru Panen Nanas Madu di Desa Jangan-Jangan

    BARRU - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan Dr. Bahtiar Baharuddin, M.Si., didampingi pejabat tinggi pratama Pemprov Sulsel melakukan kunjungan kerja (Kunker) di kabupaten Barru, pada Jumat (22/3/2024).

    Kunker Bahtiar disambut hangat Bupati Barru Ir. H. Suardi Saleh, M.Si., bersama dengan unsur Forkopimda Barru dan para pimpinan OPD Pemkab Barru.

    Dalam Kunkernya itu, Pj. Gubernur didampingi Bupati Barru melakukan panen sekaligus menanam Nanas Madu di dusun Bette, desa Jangan Jangan, kecamatan Pujananting.

    Disela-sela Kunker, Bahtiar menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Barru yang telah mefasilitasi petani dalam mengembangkan tanaman holtikultura, Nanas didaerah ini.

    "Kami sampaikan apresiasi kepada Pemkab Barru yang telah menyiapkan lahan untuk pengembangan tanaman holtikultura seperti Nenas", ungkap Bahtiar.

    Ditempat yang sama, Bupati Barru Suardi Saleh menyampaikan bahwa lahan yang disediakan sudah sangat memadai dan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

    “Luas lahan penanaman Nenas di desa Jangan Jangan sudah mencapai 150 Ha dan sudah berproduksi sekitar 50 Ha. Pemasaran buah Nanas ini sangat banyak peminatnya karena jenisnya berbeda dengan Nenas biasa", kata Suardi Saleh.

    "Jenis ini Nanas Madu sangat manis dibanding Nanas lokal, sehingga dengan adanya perkebunan ini dapat membantu peningkatan ekonomi”, imbuh Bupati dua periode ini.

    barru sulsel
    Muh. Ahkam Jayadi

    Muh. Ahkam Jayadi

    Artikel Sebelumnya

    Kapolres Bersama KBPPP Bagi Takjil Jelang...

    Artikel Berikutnya

    Rapat Paripurna Penutupan Masa Sidang I...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Suardi Saleh, Dokter Ulfah dan Andi Rusman Rustam Mencoblos di TPS 12 Sumpang Binangae
    Kapolres Barru Pantau Sejumlah TPS Pastikan Pemungutan Suara Berjalan Lancar
    Hidayat Kampai: Nepo Baby, Privilege yang Jadi Tumpuan Kebijakan Publik?

    Tags